Data Dan Statistik Naypyidaw, Ibukota Myanmar
Naypyitaw (Myanmar) |
|
---|---|
Ibu kota | |
Pagoda Uppatasanti, Nay Pyi Taw |
|
Naypyitaw
|
|
Koordinat: 19°45′LU 96°6′BTKoordinat: 19°45′LU 96°6′BT | |
Negara | Burma |
Administratif | Union Territory[1] |
Subdivisions | 8 townships |
Settled | 2005 |
Incorporated | 2008 |
Pemerintahan[2] | |
• Mayor | Colonel Thein Nyunt |
Area[3] | |
• Total | 272,371 mil² (7.054,37 km2) |
Populasi (2009)[4] | |
• Total | 925.000 |
• Kepadatan | 0.0.034/sq mi (0.0.013/km2) |
.[5] Downtown is further divided into four wards. Pyinmana, Lewe, and Tatkon townships were all formerly part of Yamethin District. Oathara Thiri, Dekkina Thiri, Poppha Thiri, Zapu Thiri, and Zeyar Thiri are all new townships currently under construction. As of December 2009, most government ministry offices have been relocated to the administrative capital. Only the offices of ministries' directorates remain in Yangon.[5] | |
Zona waktu | MST (UTC+6:30) |
Kode wilayah | 067 |
Daftar isi
- 1 Sejarah
- 2 Transportasi
- 2.1 Kereta Api
- 2.2 Penerbangan
- 3 Fotografi
- 4 Referensi
- 5 Pranala luar
Sejarah
Pyinmana dahulu adalah markas dari Tentara Kemerdekaan Burma (Burma Independence Army) dan direorganisasikan ke Tentara Nasional Burma (Burma National Army) oleh Kekaisaran Jepang. Di Pyinmana inilah tentara dan karyawan Tentara Nasional Burma dilatih. Kemudian Tentara Nasional Burma berubah jalur, menjalin kerja sama dengan pejuang gerilya, dan operasi tersebut adalah sebuah keberhasilan bagi orang-orang Burma. Pyinmana menjadi sebuah icon dalam Tentara Burma, sebagai tempat dimana 'penyerang superior' dikalahkan oleh orang-orang Burma.Pada 27 Maret 2006, lebih dari 12.000 tentara berbaris di ibu kota baru dalam acara publik pertamanya: sebuah parade militer besar untuk menandakan Armed Forces Day (Hari Angkatan Bersenjata)- yang dimana adalah hari kebangkitan Burma (1945) terhadap pendudukan Jepang. Mengfilmkan acara tersebut dibataskan pada lokasi parade bersemen, yang berlukiskan pahatan tiga raja-raja Burma Anawrahta, Bayinnaung dan Alaungpaya U Aung Zeya, yang dianggap sebagai tiga raja yang paling penting dalam sejarah Burma. Kota tersebut secara resmi dinamai Naypyidaw pada saat upacara tersebut.[6]
Transportasi
Kereta Api
Diperlukan sembilan jam melalui kereta api untuk sampai ke Naypyidaw dari Yangon. Kereta berangkat pukul 21.00 dan tiba pukul 06.00 waktu setempat.[7]Penerbangan
Untuk melayani ibu kota baru, lapangan terbang yang sekarang di Ela di upgrade agar dapat menangani pesawat yang lebih besar. Letaknya sekitar 10 mil di sebelah tenggara Kyatpyae.Semua perusahaan penerbangan lokal di Myanmar - Myanmar Airways, Yangon Airways, Air Mandalay dan yang terbaru Air Bagan - telah memasukan Naypyidaw sebagai tujuan dan menyediakan layanan antara Naypyidaw dengan kota-kota lain di Myanmar.
Pada pertengahan Maret 2006, Air Mandalay meluncurkan layanan penerbangan antara Yangon dan Naypyidaw dan pada 5 Juni 2006, Air Mandalay meluncurkan penerbangan antara Naypyidaw dan Thandwe (Sandoway) dan Sittwe (Akyab) di Negara Bagian Rakhine, untuk memberikan pegawai sipil akses yang lebih baik ke daerah bagian Barat Myanmar.[8]